Empat
Besar (bahasa Inggris: The
Big Four) adalah kelompok empat firma jasa profesional dan akuntansi internasional terbesar,
yang menangani mayoritas pekerjaan audituntuk perusahaan publik maupun perusahaan tertutup.
Kelompok ini sempat dikenal sebagai "Delapan Besar", dan berkurang
menjadi "Lima Besar" melalui serangkaian kegiatan merger. Lima Besar menjadi Empat
Besar setelah keruntuhan Arthur Andersen pada 2002, karena
keterlibatannya dalam Skandal Enron. Dalam tahun 1979,
kantor-kantor tersebut disebut sebagai 8 Besar yang merupakan
dominasi internasional dari delapan kantor akuntan terbesar:
6
Besar (1989-1998)
8 Besar berubah menjadi 6 Besar pada
tahun 1989 pada saat Ernst & Whinney bergabung dengan
Arthur Young membentuk Ernst & Young di bulan Juni dan
Deloitte, Haskins & Sells bergabung dengan Touche Ross membentuk Deloitte & Touche di
bulan Agustus.
5 Besar (1998-2002)
6 Besar berubah
menjadi 5 Besar di bulan Juli 1998 pada
saat Price Waterhouse bergabung dengan Coopers & Lybrand membentuk PricewaterhouseCoopers.
4 Besar (Sejak 2002)
Kantor
akuntan Arthur Andersen didakwa
melawan hukum karena menghancurkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
pengauditan Enron, dan menutup-nutupi kerugian jutaan dolar dalam Skandal Enron yang
meledak pada tahun 2001. Hasil keputusan hukum secara efektif
menyebabkan kebangkrutan global dari bisnis Arthur Andersen. Kantor-kantor
koleganya di seluruh dunia yang berada di bawah bendera Arthur Andersen
seluruhnya dijual dan kebanyakan menjadi anggota kantor akuntan internasional
lainnya. Di Britania Raya, para partner Arthur Andersen setempat kebanyakan
bergabung dengan Ernst & Young dan Deloitte Touche Tohmatsu.
Di Indonesia, para partner Arthur Andersen pada akhirnya bergabung dengan Ernst & Young.
Bangkrutnya
Arthur Andersen meninggalkan hanya empat kantor akuntan internasional di
seluruh dunia, yang menyebabkan masalah besar bagi perusahaan-perusahaan
internasional besar, karena mereka diharuskan untuk menggunakan kantor akuntan
yang berbeda untuk pekerjaan audit perusahaan dan layanan non-auditnya. Karena
itu, hilangnya salah satu kantor akuntan besar itu telah menurunkan tingkat
kompetisi di antara kantor-kantor akuntan dan menyebabkan meningkatnya beban
akuntansi bagi banyak klien.
Menurut
apa yang saya abaca setiap perusahaan public yang besar berusaha keras untuk
medapatkan “Big Four” audit. Di beberapa Negara telah mempunyai hubungan dengan
Big Four, untuk di Indonesia sendiri, ada empat auditor besar. Semua adalah
afiliasi dari The Big Four:
1.
KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja – afiliasi dari Ernst & Young
2. KAP Osman Bing Satrio – Deloitte Touche Tohmatsu (DTT) [12]
3. KAP Sidharta, Widjaja – afiliasi dari KPMG
4. KAP Haryanto Sahari & Rekan – afiliasi dari PwC
2. KAP Osman Bing Satrio – Deloitte Touche Tohmatsu (DTT) [12]
3. KAP Sidharta, Widjaja – afiliasi dari KPMG
4. KAP Haryanto Sahari & Rekan – afiliasi dari PwC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar