Imitasi berbagai macam valuta asing termasuk Rupiah dan Dollar Amerika Serikat menghiasi tempat penukaran valuta asing PT. D8 Valasindo di Jakarta Selatan, Senin (15/4/2013).
JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan Senin (16/2/2015), di pasar spot berhasil bergerak di jalur positif. Seperti dikutip dari data Bloomberg, mata uang Garuda dibuka naik ke posisi Rp 12.709 per dollar AS, dibanding penutupan pekan lalu pada 12.798.
Rupiah hari ini diperkirakan akan kembali menguat. Pelemahan indeks dollar AS diharapkan dapat kembali mengangkat mata uang garuda. Euro melanjutkan pelemahannya kali ini bersamaan dengan penguatan minyak Brent ke level 61 dollar AS per barrel. Ini adalah level tertinggi semenjak Desember tahun lalu.
Walaupun belum ada pemangkasan pasokan minyak yang berarti, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, baiknya angka PDB Zona Euro Jumat (13/2/2015) lalu meningkatkan harapan permintaan minyak mentah ke depan.
Di sisi lain, consumer sentiment AS diumumkan turun drastis sehingga mendorong pelemahan indeks dollar AS walaupun hanya tipis.
Data transaksi berjalan Indonesia yang diumumkan membaik akhir pekan lalu kemarin bersamaan dengan melemahnya tren penguatan dollar AS sehingga rupiah mampu untuk menguat walaupun hanya tipis. Rupiah menguat bersamaan dengan penguatan mata uang lain di Asia terhadap dollar AS.
Di Senin siang ini data neraca perdagangan Januari akan diumumkan dan diperkirakan masih akan surplus walaupun berpeluang lebih rendah dibandingkan surplus Desember. Fokus terhadap data ekonomi domestik akan berlanjut hingga BI mengumumkan BI rate di tengah minggu ini. Hari ini rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya terhadap dollar AS.
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/02/16/091424726/Awali.Pekan.Rupiah.Menguat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar