BERAPA triliun uang dihabiskan untuk keperluan operasi kemanusian dalam tragedi memilukan jatuhnya pesawat naas Air Asia QZ-8501 yang ditemukan terjerembab di Selat Karimata, Kalimantan Tengah?
Selain keterlibatan berbagai personi lintas instansi di Indonesia, sejumlah petugas negara- negara sahabat seperti Australia, Singapura, Malaysia, Rusia, Australia dan lainnya telah berjibaku mencari dan mengevakuasi jenazah dan bangkai pesawatnya.
Namun berapa banyak uang yang sudah dihabiskan? Hingga kini masih serba belum jelas. Tetapi seperti kita ketahui, biaya untuk puluhan Pesawat Udara, Kapal Laut, alat- alat canggih pendeteksi, biaya identifikasi (DVI), uang makan para petugas dari dalam dan luar negeri, plus biaya rumah sakit, ambulan, uang makan supir ambulannya dan lainnya, itu jelas tidak sedikit.
Lantas pertanyaannya. Siapa yang menanggung itu semua? Pemerintah Indonesia kah? Atau masing- masing negara yang terlibat menanggung sendiri biayanya? Atau semuanya ditanggung oleh manajemen Air Asia?
Diakui Kepala Basarnas FHB Soelistyo , pengeluaran paling banyak terletak pada biaya bahan bakar seluruh kapal maupun pesawat yang digunakan.
Meski, untuk kapal dan pesawat milik asing tidak akan masuk dalam hitungan. "Saya belum buat itungannya. Tapi bahan bakar memang paling besar," ungkapnya kemarin.
Hal itu tetap menjadi soal lantaran Basarnas tidak memiliki biaya operasional sebesar BNPB. Hingga saat ini pun, untuk setiap satuan operasi masih menggunakan dana dari kocek dari masing-masing satuan.
"Memang. Tapi nanti akan diiventarisir. Untuk BBM yang sudah terlanjur juga akan diganti dari bantuan skk migas," pungkasnya.
Menurut Ketua Komisi V Bidang Perhubungan DPR, Fary Djemy Francis, anggaran pencarian itu seluruhnya ditanggung oleh negara melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2015.
Basarnas Ungkap Proses Terangkatnya 3 Jenazah Korban AirAsia"Kan apa yang Basarnas lakukan masih berkiatan dengan APBN," kata Fary di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin 5 Januari 2015.
Menurut Fary, pada saat dia bertemu dengan Kepala Basarnas, Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo, dia sempat mengeluhkan anggaran Basarnas yang terbatas.
Basarnas Ungkap Proses Terangkatnya 3 Jenazah Korban AirAsia"Kan apa yang Basarnas lakukan masih berkiatan dengan APBN," kata Fary di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin 5 Januari 2015.
Menurut Fary, pada saat dia bertemu dengan Kepala Basarnas, Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo, dia sempat mengeluhkan anggaran Basarnas yang terbatas.
sumber :